Jumat, 27 September 2013

Angka Kehamilan Remaja Luar Nikah Memprihatinkan

Angka kehamilan remaja di luar nikah yang terjadi di Kabupaten Purworejo sangat memprihatinkan. Hingga September ini tercatat 132 remaja yang hamil diluar nikah. Angka tersebut baru yang tercatat di Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Sementara yang tidak tercatat tentu lebih banyak lagi.

Hal itu diungkapkan Anny Retno Priastuti dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, di depan seratusan pelajar menengah pertama se-Kabupaten Purworejo pada Pembinaan Remaja yang diselenggarakan oleh Kesbangpolinmas Purworejo bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Purworejo, Selasa (24/9) kemarin.

Saat menyampaikan materi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Anny mengaku prihatin dengan perilaku kenakalan remaja saat ini. Kurangnya kesadaran akan pendidikan seks pada usia remaja oleh orang tua dan guru di sekolah disinyalir menjadi salah satu pemicu maraknya kasus kehamilan remaja di luar nikah.

“Pendidikan seks pada usia remaja sangatlah penting disampaikan kepada pada remaja kita. Tujuannya supaya mereka memperoleh pengertian tentang seks yang benar. Sehingga mereka menjadi lebih waspada dan berhati-hati untuk tidak melakukan kegiatan yang menyimpang karena tahu bahaya yang mengancamnya,” tutur Anny.

Narkoba Masuk Desa

Pemateri lain AKP Yudi Ruslan selaku Kasat Narkoba Polres Purworejo mengatakan, narkoba dari prespektif hukum negara sangat melanggar karena merupakan tindakan kriminal. Pihak kepolisian Polres Purworejo selama ini telah banyak mengungkap kasus Narkoba yang terjadi di Purworejo.

“Narkoba sekarang tidak hanya terjadi dikota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota besar lainnya. Namun di Purworejo, bahkan di daerah Kaligesing, Pituruh yang notabene daerah pegunungan dan pedesaan juga sudah terkena Narkoba,” katanya.

AKB Yudi Ruslan menghimbau agar para pelajar berhati-hati terhadap barang haram ini karena Narkoba bekerja untuk merusak syaraf penggunanya. Menurutnya, modus peredaran Narkoba sangat halus dan sulit terdeteksi. Target dari peredaran Narkoba biasanya para pelajar.

“Kalian adalah generasi penerus bangsa. Jangan sekali-kali mencoba menggunakannya. Hati-hati dalam bergaul, karena sekali terkena masa depan kalian pasti hancur.”tegasnya.

Sementara itu, Khotimatuz Zahra selaku ketua panitia mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kegelisahan IPNU-IPPNU terhadap perilaku kenakalan remaja akhir-akhir ini. 

“Pada pembinaan remaja kali ini mereka dibekali tiga materi pokok, yaitu bahaya narkoba dalam prespektif hukum, bahaya narkoba dalam prespektif kesehatan serta kesehatan reproduksi remaja,” pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar