Rabu, 04 September 2013

NU Mesti Mantab dengan Amalan Ibadah Sendiri

Warga NU tak perlu ragu, apalagi takut, mengamalkan amalan ibadahnya sendiri. Sebab, segenap praktik ibadah yang dicontohkan para ulama terdahulu bukan tanpa landasan syar’i. Pernyataan ini muncul dalam acara bedah kitab Al-Muqtathafat li Ahli Bidayat karangan KH. Marzuki Mustamar di Masjid Darus Salam Desa Dukuhwaru, Ahad (1/9). 

“Tidak mungkin ulama-ulama dulu yang sangat alim seperti mbah Hasyim itu melakukan amal dan kemudian diturunkan kepada murid atau pengikutnnya tanpa dasar yang kuat,” kata Kiai Husni Mubarak., salah seorang narasumber.

Menurut kaia asal Bulakwaru, Kecamatan Tarub, sekarang sedang marak kelompok-kelompok yang mudah mengaku ahlussunnah tetapi sejatinnya ingkar terhadap sunnah. Begitu juga, menuding bid’ah dan sesat pihak lain, tapi tanpa sadar memperkaya diri dengan praktik menyimpang.

“Sudah saatnya kita memberikan pemahaman terhadap akidah kita yang sudah tentu memiliki sanad guru yang tidak bisa diragukan lagi. Untuk itu saya berharap semua warga Nahdliyin senantiasa lebih banyak mengasah ilmu,” pintanya.

Narasumber lain Kiai Abdul Wahid menambahkan bahwa kini banyak orang yang pulang dari pondok pesantren, kuliah atau pergi dari rumah entah kemana, tiba-tiba pulang bergaya selayaknya seorang mujtahid. 

“Jadi tidak gampang kemudian orang itu mengaku dirinya itu sebagai mujtahid, syaratnya harus lulus dulu dari persyaratan. Memang konsep mujtahid sudah jelas diterangkan dalam kitab, dan rumitnya bukan main,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar