Kamis, 26 Desember 2013

Prabowo Puji Sikap NU Terkait WTO

Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto dalam kesempatan silaturrahim ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Selasa (17/12) kemarin memberikan apresiasi  terkait sikap NU atas pelaksanaan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM WTO) ke-9 di Bali awal bulan kemarin.

Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu memuji sikap tegas PBNU untuk meminta pemerintah mempertimbangkan kembali keanggotaan Indonesia WTO karena dinilai merugikan kaum petani dan nelayan. “Saya kira NU satu-satunya ormas yang sangat tegas dalam membela kepentingan petani dan nelayan,” tuturnya.

Seperti diwartakan, PBNU memberikan teguran kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan Gita Wiryawan yang tidak mendukung sikap India dalam membela kepentingan petaninya. Pemerintah Indonesia bahkan dijadikan alat untuk melobi India agar menyepakati rancangan kesepakatan yang menguntungkan negara-negara maju.

PBNU dalam siaran pers yang disampaikan KH Abbas Mu’in lebih jauh bahkan menilai keanggotaan Indonesia di WTO selama ini lebih menguntungkan negara-negara dengan suprastruktur pertanian, teknologi dan jaringan yang kuat, dan merugikan negara berkembang seperti Indonesia. Karena itu PBNU meminta pemerintah RI mempertimbangkan keluar dari keanggotaan WTO.

Dalam forum itu Prabowo meyakinkan PBNU bahwa KTM WTO ke-9 di Bali tidak menghasilkan keputusan yang merugikan Indonesia. “Sehingga opsi NU agar Indonesia keluar dari WTO tidak perlu dipilih. Tapi saya memuji sikap NU dalam hal ini,” katanya.

Lebih lanjut, disampaikan Prabowo, partai yang dipimpinnya berkepentingan untuk berkonsultasi berkonsultasi dengan PBNU terkait berbagai persoalan bangsa.

“Sudah menjadi tradisi bagi partai Gerindra untuk melakukan konsultasi kepada ormas-ormas, termasuk NU. Apalagi sejumlah gagasan NU terkait persoalan bangsa sangat menginspirasi kami,” katanya didampingi para fungsionaris DPP Partai Gerindra.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam kesempatan itu menegaskan, warga Nahdliyin mendukung pemimpin yang tegas, pro petani, nelayan, dan bersih. “Siapapun dia,” katanya singkat. (A. Khoirul Anam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar