Jumat, 13 Desember 2013

Sistem Politik Neoliberal Jerat Orang Tua hingga Pemuda Korupsi

Sistem politik Neoliberal yang berkembang kini menjerat hampir semua kalangan dalam kejahatan korupsi. Dalam meraih, mempertahankan kekuasaan, mengamankan posisi, atau untuk sejumlah kepentingan, orang tua bahkan pemuda tidak segan menggunakan cara kotor itu.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As‘ad Said Ali pada Refleksi Akhir Tahun Politik Kebangsaan di kantor ICIS, Jakarta, Kamis (12/12).

“Sistem politik saat ini telah melahirkan banyak koruptor,” As‘ad.

Mekanisme pemilihan umum, tambah As‘ad, amburadul. Demokrasi Neoliberal yang materialistis dan pragmatis menciptakan ketergantungan pemilihan umum pada modal. Ketergantungan seperti membuka lebar pintu kejahatan korupsi.

Money politik secara sistemik meluas di masyarakat. Mulai dari aparat negara yang bermain uang sampai anak muda zaman sekarang banyak yang korupsi,” tegasnya.

Dalam pemilu mendatang, perangkat informasi dan teknologi juga dapat dimainkan untuk melakukan kecurangan. Karenanya, DPT harus menjadi perhatian awal untuk menghindari kecurangan atau manipulasi data, imbuh As‘ad.

Selain itu, As'ad juga menyoroti konflik dan tumpang tindih kewenangan juga fungsi antara Bawaslu dan KPU. Ia mengimbau pihak terkait untuk menjernihkan persoalan keduanya. (Ahmad Millah/Alhafiz K)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar