Rabu, 10 Juli 2013

TAUSHIYAH RAMADHAN : Main Petasan itu Mubazir

Gaduhnya bunyi petasan, terutama menjelang masuknya bulan suci Ramadhan serta dampak buruk bagi peyulut petasan dan lingkungan di sekitarnya mendapat perhatian sekaligus keprihatinan berbagai pihak terutama orang tua.

Hal ini terungkap saat Bupati Pringsewu KH Sujadi Saddad menyampaikan taushiyah pada Haflah Shalawat dan songsong Ramadhan 1434 H yang digelar oleh Forsilaspa (Forum Silaturahmi Anak Sholeh Pagelaran ) di Pondok Pesantren Nurul Ummah Gemahripaah Pagelaran Jum'at (5/7) malam lalu.

Kiai Sujadi juga berpesan agar bulan puasa nanti memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT. "Jadi bagi para santri saya berpesan agar tidak bermain petasan apalagi membelinya karena itu termasuk mubazir (menyia-nyiakan nikmat Allah: Red), dan mubadzir itu termasuk temanya setan," tuturnya.

Kiai Sujadi yang merupakan Mustasyar PCNU Pringsewu ini juga mewanti-wanti agar para santri dan remaja untuk mengisi kegiatan positif selama bulan suci terutama sehabis sahur dan shalat shubuh.
“Jangan habis saur terus jalan-jalan pagi malah lupa shalat shubuh, apalagi bergaul dengan lawan jenis yang bukan muhrim dengan alasan joging, marathon. Harus hati-hati nanti bisa merusak puasa lho,” demikian kiai yang juga bupati Pringsewu ini menegaskan.

Acara yang di gelar di halaman pondok ini sekaligus menandai ditutupnya berbagai kegiatan yang telah berlangsung tahun ini seperti penutupan pengajian Tafsir Al Quran tiap malam Rabu, semaan Al-Qur’an tiap Rabu kliwon dan rutinan pembacaan Al Diba'i dan Al Barzanji oleh lintas TPA/TPQ tiap Jum'at Kliwon.

Hadir pada acara ini para ustad dan pengelola TPQ se pagelaran dengan para santrinya, para habaib, pengurus JHP (Jama'ah Hadroh Pringsewu) dan kiai juga jemaah pengajian para muslimin dan muslimat di wilayah pringsewu.

Acara yang berlangsung sehabis isya' ini dibuka dengan parade shalawat dan qasidah oleh para santri lintas TPA/TPQ dilanjutkan dengan pembacaan Maulidud diba'i dan Al Barzanji oleh santri Nurul Ummah dan Risma Manarul Huda Gemahripah.

Sementara Habib Usman bin Salim Al Jufri dan Habib Haidar al Faried Alaydrus masing-masing bertindak untuk membuka pembacaan maulid dan habib Haidar menutup doa shalawat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar