Sabtu, 20 Juli 2013

Waspadai Parpol yang Tiba-tiba ‘Mengaku NU’

Pengurus Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Genuk, Semarang, berkerjasama dengan PAC GP Ansor Genuk dan didukung badan otonom (Banom) NU lainnya seperti Fatayat, IPPNU dan IPNU mengelar pengajian umum dengan mengusung pembelajaran politik bagi warga Nahdliyin.

Pengajian rutin Ahad Wage (5/5) kali ini diselenggarakan di halaman Masjid Baitul Mannan Trimulyo Genuk dengan penceramah utama KH Ubaidillah Shodaqoh, Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah.

Sebelumnya pengurus Muslimat Genuk Muniroh Maftukah berpesan, kepada jamaah untuk bisa kembali merenungi setiap apa yang akan disampaikan oleh para penceramah. Acara pengajian ini dibuka langsung oleh Ketua Cabang Muslimat NU Kota Semarang Ibu Hj. Hanifah Syarofuddin.

Kiai Ubaidillah shodaqoh dalam kesempatan itu berpesan kepada para jamaah untuk selalu berhati-hati dengan manuver politik, baik berasal dari partai politik Islam maupun partai nasionalis.

Ia mengingatkan, dalam politik praktis partai politik bisa melakukan apapun baik melalui ritual atau tradisi warga Nahdliyin. Mereka mengaku NU dengan bertujuan untuk menjaring masa karena warga Nahliyin merupakan basis umat Islam di Indonesia.

“Jangan mengikuti jam’iyah-jam’iyah yang baru, oleh sebab dikhawatirkan jam’iyah tersebut hanya untuk menjaring para jamaah. Apa lagi jam’iyah yang tidak ada ulamanya, warga Nahdliyin harus tau betul tentang bahaya Jam’iyah yang hanya digunakan untuk kepentingan politik tertentu,” tutur Kiai Ubadillah.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua PC GP Ansor kota Semarang Saichu Amrin beserta jajaran pengurus Banom NU di wilayah Genuk, para jamaah baik laki-laki maupun perempuan yang memadati halaman Masjid Baitul Mannan Trimulyo Genuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar