Minggu, 09 Juni 2013

LDNU: Dai Jangan Mudah Menyalahkan

Sebagai juru syiar Islam, para dai tak selayaknya memunculkan hujatan kepada kelompok-kelompok lain yang tak sepaham. Selain menguasai ilmu agama secara mendalam, juru dakwah dituntut untuk selalu menjaga etika komunikasinya.

Demikian disampaikan Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Zakky Mubarak dalam acara Istighotsah dan Pengajian Bulanan di Masjid an-Nahdlah di lantai dasar gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.
Menurut dia, sekarang mulai merebak sejumlah orang yang gemar menyalahkan orang lain kendati secara wawasan keislaman mereka tergolong pemula. Kedangkalan pengetahuan justru membuat mereka mudah menuduh pihak di luar dirinya sebagai kelompok yang keliru.
Sikap ini, sambung Zakky, tak menutup kemungkinan melekat juga kepada orang-orang yang sudah belajar bertahun-tahun di negeri Timur Tengah. Dengan mengkalim diri paling benar, mereka tak jarang secara terang-terangan menyudutkan para ulama.
“Jauh-jauh dari Timur Tengah sampai delapan tahun, pulang pulang cuma dapat satu hadits: kullu bid’atin dlalalah wa kullu dlalalatin fin nar (setiap yang bid’ah adalah sesat. Dan setiap yang sesat adalah di dalam neraka),” ujarnya.
Zakky mengajak kepada warga NU untuk turut serta dalam program Pendidikan Kader Dai (PKD) NU yang digelar LDNU secara rutin. Setelah dua angkatan berjalan, PKD NU dalam waktu dekat akan dibuka untuk angkatan selanjutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar