Senin, 24 Juni 2013

Santri Belajar Membuat Video Diary

Pesantren Aswaja Nusantara bekerjasama dengan Kampung Halaman, mengadakan pelatihan pembuatan video diary atau video dokumenter, Sabtu-Ahad (22-23/6) kemarin di Aula Pesantren Aswaja Nusantara Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta.

Acara tersebut ditujukan bagi santri-santri Pesantren Aswaja Nusantara yang duduk di bangku SMP, SMA dan Universitas, dengan bimbingan enam orang dari Kampung Halaman.

Dalam sambutannya, Kiai Musatfied, Direktur Pesantren Aswaja Nusantara mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu kapasitas bagi santri dalam mendokumentasikan sesuatu. Ia pun menyitir sebuah kata-kata Imam Al-Ghazali.

“Ilmu itu seperti kuda dan penunggangnya. Kuda, sejinak apapun akan lari. Maka pengikat dari ilmu adalah dengan menulisnya. Namun sekarang, untuk mengikat sebuah ilmu tidak hanya dengan menulis, justru dengan audio-visual akan lebih bagus dan menarik,” ungkapnya.

Ia menambahkan, mengapa pelatihan video penting adalah karena hal tersebut dapat menjadi arena menerjemahkan gagasan penting dalam mencerahkan masyarakat. “Mendokumentasikan gagasan itu penting, agar nantinya dapat membawa perubahan bagi masyarakat,” tandas Kiai Tafied.

Ima Puspita Sari, selaku koordinator pelatih dari Kampung Halaman mengatakan bahwa hari pertama akan digunakan untuk pengenalan tentang Kampung Halaman, hal-hal dasar mengenai video diary itu sendiri, serta mencari tema yang akan diangkat ke dalam video. Kemudian hari kedua akan digunakan untuk proses shooting hingga editing.

Ia mengatakan bahwa video diary itu sendiri tidak jauh berbeda dengan video dokumenter. “Secara sederhana, perbedaannya ada tiga hal, yakni video diary merupakan ungkapan hati dari teman-teman, kedua, semua adalah sutradara dan pembuat naskah, dan terakhir, isunya keluar dari pembuat itu sendiri dan pesannya jelas,” papar Ima.

“Hasilnya nanti akan menjadi salah satu dari 39 video diary di Jalan Remaja 1208,” tambahnya.

“Kami senang, karena dari sini kami bisa tau masalah-masalahnya apa. Juga bisa jadi inspirasi baru bagi kami, biar nggak hanya nulis saja,” ungkap Dahlia, salah satu peserta pelatihan pembuatan video diary kepada NU Online siang itu.

Semoga video yang dihasilkan dan isu yang diangkat nanti dapat menginspirasi dan memotivasi semua pihak, terutama bagi kalangan pesantren demi meningkatkan kualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar