Minggu, 20 Oktober 2013

Khittah 1926 Fokuskan NU ke Pengembangan Masyarakat

Konsep pengembangan sumber daya manusia muncul pasca Munas Alim Ulama di Situbondo pada 1983. Ketika itu ada kegerahan beberapa orang NU terhadap perjalanan NU yang dinilai kurang dinamis. Keterlibatan NU di berbagai hal menyebabkan agenda sosial-keagamaan NU terabaikan.

Munas Alim Ulama Situbondo memberikan pesan untuk mengembalikan peran NU pada Khittah 1926. Yakni, mengarahkan peran dan program NU pada usaha pengembangan masyarakat, khususnya warga NU.

Pandangan ini disampaikan pengurus PCNU Kabupaten Tegal H Muslikh, dalam risalah rapat redaksi Majalah Insanu, sebuah majalah pendidikan yang diterbitkan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (17/10) di Kantor Redaksi Jalan Ahmad Yani Slawi.

“Dan pada muktamar NU ke 27 1984 di Situbondo gagasan kembali pada Khittah mendapat penegasanya. Ketua PBNU terpilih KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) langsung menyiapkan tim untuk merumuskan konsep pengembangan sumber daya manusia. Saat itu ada empat alasan mengapa konsep Pengembangan SDM itu penting,” jelas Muslikh yang juga ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Tegal. 

Muslikh mengatakan, empat alasan tersebut, antara lain petama, kualaitas SDM rata-rata penduduk Indonesia masih rendah dan perlu ditingkatkan. Kedua, perlu dilakukan peningkatkan dan perluasan peran serta NU dalam upaya pengembangan SDM sebagai salah satu khidmatnya.

Ketiga, peran serta NU dalam upaya Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) perlu didasarkan atas suatu konsepsi dan dituangkan dalam program operasional yang jelas. Keempat, peningkatan kualitas SDM menempati kedudukan yang strategis dalam peningkatan kualitas masyarakat.

“Konsep PSDM itu merupakan perpanjangan dari konsep atau ajaran Ahlusunnah wal Jamaah, Khittah NU dan Mabadi Khaira Ummah. Ketiga ajaran itu adalah pilar NU dan diharapkan konsep PSDM itu adalah pilar lanjutannya atau pilar ke-4. Yakni mencakup adanya acuan ikhtiar aktualisasi terhadap muatan-muatan yang terkandung dalam ketiga pilar sebelumnya dalam hubungannya dengan program PSDM NU,” katanya memberikan wawasan. 

Muslikh yang juga salah satu dosen di Perguruan Tinggi itu lebih lanjut menegaskan pentingnya peran NU dalam meningkatkan sumberdya manusia. Hal ini bisa direalisasikan melalui LP Ma’arif NU yang mengelola pendidikan dan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber daya Manusia NU (Lapesdam NU) yang menagani kajian dan SDM NU.

Hadir dalam kesempatan itu, jajaran pengurus LP Ma’arif NU Kabupaten Tegal, Redaktur Majalah Insanu, dan beberapa kontributor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar